YAYASAN PEMBINAAN PENDIDIKAN KRISTEN DOKTOR JACOB BERNADUS SITANALA

Profil Sekolah

SEJARAH BERDIRINYA SMA KRISTEN PASSO.

     SMA Kristen Passo adalah Sekolah swasta yang dibentuk atas inisyatif masyarakat dan jemaat Passo yang kemudian diangkat serta dibahas secara alot dalam persidangaan jemaat Passo yang ke-8 tahun 1988 dan ditetapkan sebagai hasil keputusan bahwa negeri Passo layak untuk membangun sebuah sekolah tingkat menengah atas yang pada saat itu disebut dengan nama Sekolah Lanjutan Tingkat Menengah atas (SLTA). 

     Berdasarkan hasil keputusan maka dibentuklah TIM agar dapat melakukan penjejakan dan terus melakukan koordinasi baik ke pemerintah negeri Passo, pemerintah Kota Ambon dan Yayasan Pusat DR.JB Sitanala untuk mendapatkan surat izin pendiriaan serta ke dinas Pendidikan Provinsi Maluku untuk mendapatkan Surat Izin Operasional. Adapun yang terlibat dalam TIM yang dipiih pada saat itu adalah Drs. Eduar Tumaluweng yang dipercayakan sebagai ketua TIM Bersama-bersama Drs. Ishak Maitimu, Drs.Dominggus Manuhutu, Drs.J.Pattiwalaipia, Drs.M.Melsesail, Drs. Hursepuny da nada beberapa yang namanya belum disampaikan /lupa ingat oleh Sumber Cerita (sumber cerita Drs.J.Pattiwallaipia / almarhum). Setelah surat-surat penting telah selesai pengurusan Tim ini mengalami kendala yaitu belum ada gedung yang presentatif untuk oprasional. Karena belum ada bangunan maka TIM terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sehingga pada akhirnya mendapatkan kesepakatan untuk menempati serta berbagai tempat dengan SD Kristen YPPK DR.J.B. Sitanala di Nania. Setelah Itu TIM juga mengalami kendala yaitu belum mendapatkan figur untuk dijadikan Kepala Sekolah. Dengan mempertimbangkan kondisi dan usaha TIM dengan mengingat anggota TIM atas nama Drs. J.Pattiwalapia pada saat itu adalah kepala sekolah SD Kristen Nania dimana sekolah di tempati maka atas keputusan bersama TIM dan Yayasan yang bersangkutan ditetapkan dan Yayasan selain untuk jalannya oprasional sekolah tetapi juga untuk mendapatkan figur pemimpin dan TIM terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan jemaat baik di Passo juga di negeri lama, Nania dan sekitarnya melalui berita mimbar untuk mendapatkan siswa agar dapat bersekolah di sekolah yang mereka perjuangkan.

     Selang kurang lebih satu tahun perjuangan TIM maka tepatnya bulan Juli 1989 di awal tahun pelajaran 1989/1990 SMA Kristen Passo di Nania mulai membuka pendaftaran siswa baru di bawa pimpinan Drs.J.Pattiwalapia dengan mendapatkan siswa pada saat itu 48 orang yang rata-rata berdomisili di negeri Passo, Negeri Lama dan Nania. Setelah proses penerimaan siswa selesai TIM juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan Tim mengajar karena jenjang sekolah menengah atas (SMA) Tim pengajar haruslah guru mata pelajaran. Mengingat saat itu belum terlalu ketat seleksi guru untuk mengajar di jenjang SMA maka TIM terus berusaha dengan meminta kesdiaan beberapa tenaga guru SD untuk mengajar mata pelajaran umum dan Tenaga guru dari beberapa lulusan guru hasil pembinaan dari Unpatti serta guru-guru SMA yang berdomisili di Passo dan nania untuk membantu sebagai Tim Pengajar mata pelajaran lainnya.

     Kemudian setelah Oprasional Sekolah mulai berjalan TIM bersama Yayasan masih terus berjuang untuk mendapatkan figur Kepala Sekolah karena mengingat Drs.J.Pattiwalapia adalah Kepala Sekolah SD Kristen Nania yang hanya diperbantukan sebagai persyaratan memulai oprasional sekolah. Dalam kurung waktu kurang lebih tiga bulan TIM bersama Yayasan mendapatkan Figur pemimpin yaitu Drs.Semuel Hetharion yang pada saat itu menjabat sebagai kepala sekolah pada SMP PGRI Benteng Karang dan atas Koordinasi TIM bersama Yayasan dengan Dinas Pendidikan Kota Ambon yang pada saat itu disebut Kandep guna mempercepat pengangakatan Drs.S.Hetharion sebagai Kepala Sekolah difinitif. Maka sejak itupun Tim kerja tidak lagi melanjutkan tanggung jawab sesuai dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang direkomendasi kepada TIM dan tanggung jawab pengelola Sekolah dipercayakan kepada TIM dan kelanjutan tanggung jawab pengelolaan sekolah dipercayakan kepada Drs.S.Hetharion dan di serahkan pembinaannya Kepada Yayasan DR.J.B.Sitanala.

VISI, MISI  DAN  TUJUAN  SATUAN  PENDIDIKAN

A. VISI 

"Mewujudkan civitas SMA Kristen Passo yang berprofil pelajar Pancasila, ramah lingkungan serta melayani dengan kasih di Tahun 2025"

B. MISI 

Untuk mencapai visi tersebut, SMA Kristen Passo Ambon mengembangkan misi sebagai berikut :

  1. Menjadikan warga sekolah yang berdisiplin, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berbudi pekerti luhur dan berwawasan kebangsaan.
  2. Melaksanakan program Sekolah Penggerak untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang terintegrasi dalam setiap mata pelajaran.
  3. Melaksanakan program Sekolah Model GPM berbasis Riset Ekstrakurikuler.
  4. Menjadikan lingkungan pembelajaran yang bersih, aman, tertib, asri, hijau, kompetitif, inovatif, demi peningkatan Pendidikan.
  5. Menyelenggarakan Sistim Mutu Pembelajaran yang mendorong meningkatnya ketercapaian kompetensi peserta didik guna menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing.
  6. Menyelengarakan Program Literasi.
  7. Memberdayakan serta mengembangkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
  8. Menyelenggarakan sistem administrasi sekolah yang terbuka dan berorientasi pada pelayanan yang berlandaskan kasih. 

C. TUJUAN 

  1. Melaksanakan program Sekolah Penggerak untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Tahunan Kearifan Lokal, Suara Demokrasi,Gaya Hidup Berkelanjutan, Bhineka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya dan Kewirausahaan.
  2. Menciptakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien berdasarkan semangat keunggulan lokal dan global dengan terintegrasi nilai Profil Pancasila.
  3. Menerapkan konsep Merdeka Belajar yang dimulai dari diri.
  4. Melaksanakan program Sekolah Model GPM berbasis riset ekstrakurikuler.
  5. Menciptakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
  6. Menciptakan lingkungan yang bersih, hijau,asri, aman,tertib,kompetitif dan inovatif demi peningkatan Mutu Pendidikan.
  7. Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di sekolah.
  8. Menerapkan sistim administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, siswa dan administrasi sekolah lainnya yang terbuka dan berorientasi pada pelayanan.
  9. Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing pada perguruan tinggi Negeri maupun Swasta dan dunia kerja.
  10. Mengoptimalkan program pembinaan karakter melalui kegiatan kepramukaan (aktualisasi, blok, dan reguler).
  11. Meningkatkan Kerjasama dengan instansi terkait.